MYLESAT.COM – Setali tiga uang dengan akuisisi puluhan jet tempur Dassault Rafale, TNI AU juga akan menambah enam lagi pesawat latih T-50i Golden Eagle buatan Korean Aerospace Industries (KAI), Korea Selatan.
Kepastian pembelian enam T-50i terungkap saat Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M., memimpin Commander Inspection pengadaan enam unit pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle di Korean Aerospace Industries, Sacheon, Korea Selatan, Senin (29/9/2025).
Inspeksi ini dilaksanakan untuk meninjau langsung perkembangan pengadaan enam unit T-50i yang akan memperkuat Skadron Udara 15 TNI Angkatan Udara.
Dalam kunjungan tersebut, Wakasau dan delegasi disambut oleh Senior Executive Vice President KAI, Mr. Jae-Byoung Cha, yang memberikan penjelasan terkait program produksi enam unit pesawat T-50i. Selanjutnya, delegasi meninjau dan melihat secara langsung pesawat T-50i beserta fasilitas yang dimiliki KAI.
Pengiriman enam unit pesawat tempur T-50i akan dilakukan secara bertahap. Dua pesawat pertama direncanakan tiba pada November 2025, disusul pengiriman berikutnya. Penambahan kekuatan ini merupakan bagian dari program modernisasi Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) untuk meningkatkan kesiapan tempur TNI AU.
Di lingkungan angkatan udara dunia, jet tempur mungil sekelas T-50 ini sangat efektif dioperasikan sebagai pesawat LIFT (Lead-In Fighter Trainer), yaitu pesawat latih tempur tingkat lanjut yang digunakan untuk menjembatani proses pendidikan penerbang dari pesawat latih dasar ke pesawat tempur sesungguhnya.
Seiring kebutuhan angkatan udara, saat ini banyak pesawat LIFT sudah dilengkapi glass cockpit, HOTAS (Hands On Throttle and Stick), radar atau simulated radar, dan sistem simulasi senjata sehingga siswa transisi seolah-olah seperti menerbangkan pesawat tempur sebenarnya.
Dengan kata lain, pesawat LIFT merupakan jembatan antara pesawat latih dasar dan jet tempur frontline bagi penerbang yang masuk kelompok Tempur. Tujuannya agar pilot siap menghadapi kompleksitas pesawat tempur modern tanpa mengeluarkan biaya tinggi untuk terbang di jet tempur sesungguhnya.
Di antara pesawat yang tergolong LIFT adalah T-50, M-346 Master, Yak-130, T-7A Red Hawk, dan BAE Hawk 100/200.
Bagi TNI AU konsep LIFT bukanlah hal baru, karena pernah diadopsi dengan mengoperasikan pesawat latih lanjut Hawk Mk-53 di Skadron Udara 15. Tidak heran bagi penerbang TNI AU yang lebih senior, semuanya pernah merasakan terbang di pesawat tempur sekalipun kemudian dijuruskan ke pesawat transpor atau helikopter.
Jika TNI AU secara total mengoperasikan T-50i di Skadron 15 sebagai LIFT, maka pesawat ini akan menjadi rahim bagi seluruh penerbang tempur TNI AU yang berdinas di Skadron Udara 1, 3, 11, 12, 14, 15, dan 16.