Madame Marchand, Ibu Asuh Sesko Perancis yang “Anaknya” Berhasil Menjadi Panglima TNI

0

Setelah hampir dua minggu di Indonesia dan merasakan indahnya alam dan nikmatnya kuliner Nusantara, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjamu makan malam Jonas Marchand yang merupakan Ibu Asuh perwira TNI yang pernah menjalani Sekolah Staf dan Komando di Perancis di Wisma Ahmad Yani, Menteng, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Sudah puluhan tahun, Indonesia mengirim perwiranya untuk mengikuti Sesko Perancis di College Interarmes de Defence (CID). Salah satu siswanya adalah Marsekal Hadi Tjahjanto.

“Saya mohon maaf kepada Madame Marchand karena tidak bisa menemani wisata di Indonesia, untuk itu saya berterima kasih kepada rekan-rekan yang sudah mendampingi Madam Marchand berkeliling Indonesia,” ujar Marsekal Hadi dalam sambutannya.

Panglima TNI dan Ibu Nanny Hadi Tjahjanto menyerahkan cinderamata kepada Madame Marchand. Foto: beny adrian/ mylesat.com

Baca: Panglima TNI Jamu Madame Jonas Marchand, Ibu Asuh Perwira TNI di Perancis

Di antara purnawirawan TNI yang hadir dan alumni CID adalah Marsda (Pur) P.L.D. Wattimena, Mayjen (Pur) TB Hasanuddin, dan Marsma TNI (Purn) Bachtiar Sudarman.

Panglima TNI menyampaikan bahwa jamuan malam ini adalah untuk menyambut kunjungan sekaligus mengantar kepulangan Madame Marchand kembali ke Perancis.

“Merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan tersendiri dapat menyambut dan bertatap muka kembali dengan Madame Marchand, karena sangat banyak kenangan di Perancis bersama Madame,” aku Hadi haru.

Dalam sambutannya, Marsekal Hadi sedikit membagi kenangannya selama mengikuti Sesko di Perancis.

“Di sana hidup sendiri, tidak ada saudara, pada waktu itu bantuan dari negara juga tidak banyak. Tapi kami menemukan kebahagian karena di Perancis menemukan orang tua yaitu Madame Marchand. Madame sebagai orang tua siswa, mengajari kami bahasa Perancis yang pada saat keberangkatan pas-pasan sampai kami paham dan mengerti,” tutur Hadi.

Hadi juga membuka “rahasia” kopernya waktu berangkat ke Perancis yang isinya setumpuk mi instant. Namun karena keseringan makan mi instant, membuat perutnya sering kruyukan saat belajar di kelas.

Hadi juga mengenang kejadian sepatunya pecah saat dipakai jalan di musim salju. Sepatu itu lantas ia ikat dengan kawat. “Rupanya yang sepatunya pecah itulah yang dipilih jadi Panglima TNI,” ujar Hadi bercanda.

Tidak hanya kepada Pasis Sesko, Madame Marchand juga memberikan perhatian kepada keluarga Pasis.

“Setelah keluarga datang, istri dan anak kami dibantu Madame. Kadang kalau mau main, tidak ada uang, Madame tahu dan mengajak anak-anak ke sana, ditraktir,” kenang Hadi lagi.

Hadi mengakui, kebersamaan bersama Monsieur dan Madame Marchand betul-betul menjadi sebuah kebahagiaan layaknya keluarga sendiri.

Sampai akhirnya setelah pulang ke Indonesia, terlintas di benaknya untuk suatu saat kelak mengundang Madame Marchand ke Indonesia.

Foto bersama Madame Marchand dengan alumni CID Perancis beserta keluarga yang sempat hadir. Foto: beny adrian/ mylesat.com

“Saya bercita-cita bisa mengajak Madame ke Indonesia, mengajak bersenang-senang menikmati wisata Indonesia,” aku Hadi.

“Saya ingin mengucapkan selamat, semoga Madame diberi kesehatan dan saya harapkan tahun depan datang lagi ke Indonesia, karena Madame belum mengujungi Lombok, di sana ada Mandalika dan Gunung Rinjani yang tidak jadi Madame kunjungi,” tutur Marsekal Hadi.

Di hadapan Madame Marchand, Hadi mengakui bahwa raut muka ibu asuhnya itu tidak banyak berubah sejak ia Sesko di Perancis tahun 2000.

“Mudah-mudahan tahun depan Madame datang lagi, langsung landing di Bali dan ke Gunung Rinjani,” ungkap Hadi mengundang.

Merci Madame.

 

Teks: beny adrian

 

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply