Sudah menjadi tradisi di lingkungan TNI, kemeriahan dan kemegahan perayaan HUT TNI selalu dilaksanakan selang-seling.
Pelaksanaan besar-besaran biasanya dilaksanakan di tahun ganjil, sedangkan di tahun genap digelar secara sederhana. Hanya ada upacara dan syukuran.
Seperti tahun 2017, HUT TNI ke-72 dilaksanakan secara besar-besaran di Pelabuhan Indah Kiat, Banten dengan inspektur upacara Presiden Joko Widodo.
Demikian halnya HUT TNI ke-73 yang akan diperingati pada 5 Oktober 2018 ini. Upacara tetap akan dilaksanakan di semua Kotama TNI di seluruh tanah air. Namun meski sederhana, ternyata ada sedikit pembeda.
Hal itu diungkap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kepada media usai melaksanakan ziarah di Makam Presiden RI ke-2 HM Soeharto di Astana Giribangun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (20/9/2018).
Meski hanya upacara, pelaksanaan khusus dilaksanakan di empat tempat. “Tahun ini sangat sederhana, tapi secara khusus dilaksanakan di empat tempat,” ujar Marsekal Hadi.
Yaitu di Merauke dengan inspektur upacara Panglima TNI, di Sabang dengan inspektur upacara Kasum TNI, di Pulau Rote dengan inspektur upacara Pangdam IX Udayana, dan di Miangas dengan inspektur upacara Pangdam XIII Merdeka.
“Di Merauke saya sendiri sebagai irupnya,” ujr Hadi. Ditambahkan Hadi, ketiga kepala staf angkatan akan menghadiri upacara HUT TNI di Merauke ini.
Pelaksanaan HUT TNI ke-73 di wilayah perbatasan ini seperti ingin memberikan pesan bahwa keutuhan NKRI adalah segala-galanya bagi TNI.
HUT TNI ke-73 tahun ini mengambil moto, Profesionalisme TNI Untuk Rakyat.
Teks: beny adrian
