Dalam Semangat Patriotisme dan Kepedulian Sosial, KSAU Resmikan Bakti Sosial TNI AU untuk Masyarakat Aceh

0

MYLESAT.COM – Juli adalah bulan yang penuh makna bagi keluarga besar TNI AU. Tarik benang merah ke belakang, 74 tahun silam telah terjadi dua peristiwa besar di hari yang sama, Selasa, 29 Juli 1947. Tiga pesawat peninggalan Jepang, diterbangkan penerbang AURI untuk mengembom Belanda di Jawa Tengah. Namun sorenya, Belanda membalas.

Baca Juga: 

Pesawat C-47 Dakota VT-CLA yang membawa bantuan obat-obatan dari Singapura, ditembak jatuh pesawat P-40 Kitthawk Belanda pada 29 Juli 1947 di Maguwo, Yogyakarta.

Jika pagi hari hari tepuk tangan dan acungan jempol diberikan kepada kadet-kadet AURI, sore harinya, semua kepala tertunduk. Termasuk KSAU Marsekal Surjadi Surjadarma, yang melihat peristiwa tragis itu.

Akibat penembakan itu, AURI kehilangan tiga perwira terbaiknya, yaitu Komodor Udara Adisucipto, Komodor Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, dan juru radio Opsir Muda Udara I Adisumarmo Wiryokusumo.

“Saya ada di mobil bersama kakak saya, kami diajak ayah menunggu kedatangan pesawat, kemudian diserang P-40,” tutur Erlangga Suryadarma (alm) kepada mylesat.com saat pertemuan terakhir kami di sela-sela HUT TNI AU ke-72, 9 April 2018 di Lanud Halim Perdanakusuma.

Erlangga mengenang, ayahnya sok berat melihat kejadian itu dan menangis, karena di dalamnya sejumlah sahabatnya ikut gugur bersama VT-CLA.

Karena itulah 29 Juli menjadi hari yang sangat bermakna bagi TNI AU. Setiap tahun diperingati sebagai Hari Bakti TNI AU.

Selain mewarisi semangat juang dan patriotisme, tanggal ini juga merepresentasikan kepeduliaan sosial dan sikap yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Dengan tahun ini Indonesia masih dirundung musibah pandemi Covid-19, semangat itu semakin nyata diimplementasikan TNI AU dalam memaknai Hari Bakti. Untuk tahun, bakti sosial yang dilakukan TNI AU dipusatkan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

KSAU menandatangani prasasti pembangunan rumah tidak layak huni dan renovasi fasilitas umum di Aceh. Foto: Dispenau

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyadari betul, tidak mungkin menghadiri secara langsung pelaksanaan bakti sosial di Aceh meski sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Dipilihnya Aceh tentu tidak terlepas dari peran yang sangat besar dari negeri serambi mekkah ini dalam masa perjuangan.

Pesawat pertama yang dimiliki Indonesia pasca Kemerdekaan yaitu DC-3 Dakota “Seulawah” RI-001, dibeli berkat sumbangan rakyat Aceh.

Selain membelikan pesawat, rakyat Aceh juga menyumbangkan senjata, makanan, pakaian dan lain-lain untuk membantu perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan di Sumatera Timur. Pada 1948 saja, rakyat Aceh mengirimkan ke daerah Medan sebanyak 72 ekor kerbau.

Dari sisi komunikasi, rakyat Aceh juga membantu perjuangan Bangsa Indonesia pada masa Perang Kemerdekaan lewat propaganda melalui Radio Rimba Raya.

Peresmian kegiatan karya bakti dengan memberikan bantuan kepada masyarakat Aceh ini dicanangkan KSAU secara virtual dari Gedung Auditorium Denma Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis, (15/7/2021).

KSAU menyampaikan, Provinsi Aceh memiliki kaitan erat dengan sejarah awal TNI AU. Rakyat Aceh memberikan bantuan pesawat angkut VIP pertama dengan nama Dakota RI-001 Seulawah, yang sangat berjasa pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia.

“Sebagai insan dirgantara, penting untuk mengenang sejarah agar dapat menumbuhkan semangat pengabdian generasi penerus dalam melanjutkan perjuang untuk memberikan perlindungan dan menjamin keselamatan segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,” tegas Marsekal Fadjar.

Dikatakan KSAU, di tengah pandemi Covid-19 ini banyak elemen masyarakat mengalami kesulitan. Untuk itu peran TNI AU menjadi semakin tinggi, salah satunya dengan terus menumbuhkan optimisme.

Sementara Gubernur Aceh Ir. H. Nova Iriansyah, MT., menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada TNI AU yang telah berperan mendorong suksesnya vaksinasi di berbagai daerah dan bergerak aktif meringankan beban warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Gubernur Aceh mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan TNI AU tidak hanya meringankan beban warga, tetapi juga memberikan dukungan moral bagi warga untuk bangkit dari tekanan pandemi.

Dalam pelaksanaan karya bakti kali ini, TNI Angkatan Udara bekerjasama dengan beberapa instansi. Seperti Kemensos RI, Pemda Aceh, Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, PLN, Pertamina, Telkom, Kick Andy Foundation, Walubi, Angkasa Pura 2, dan PIA Ardhya Garini.

Semua bekerja sama melaksanakan bakti sosial seperti pembuatan jalan, renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), renovasi TK dan Paud Angkasa Lanud Sultan Iskandar Muda, renovasi Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) Desa Peunayong dan MCK cagar budaya, memberikan bantuan mobil truk water treatment, kursi roda, alat bantu dengar, kaki palsu, kaca mata baca, paket sembako, pemberian pelatihan dan peralatan UMKM, pemeriksaan layanan kesehatan, dan pencanangan Paud holistic integrative.

Pada kesempatan tersebut KSAU menandatangani prasasti pembangunan rumah tidak layak huni dan renovasi fasilitas umum di beberapa wilayah Kabupaten Aceh Besar.

Dilanjutkan penyerahan cinderamata kepada Bank BRI, BNI, Mandiri, PT. PLN, PT. Pertamina, Walubi, dan Kick Andy Foundation yang diterima Kadiskuau Marsma TNI Gladly Mailoa, S.E serta penyerahan kunci renovasi rumah tidak layak huni kepada Ibu Ajirna.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply