Hanya untuk B-21 dan F-35, USAF Rilis Uji Coba Bom B61-12 JTA dengan Kemampuan Nuklir Terbaru

0

MYLESAT.COM – Pesawat pembom siluman B-2A Spirit milik Angkatan Udara AS (USAF), telah merilis B61-12 JTA (Joint Test Assembly) menggunakan kemampuan nuklir baru. Sistem Penargetan Berbantuan Radar (RATS) meningkatkan presisi panduan senjata di lingkungan yang terdegradasi GPS.

Demonstrasi dilakukan sebagai bagian dari uji penjuru di Tonopah Test Range pada 14 Juni 2022.

Bom nuklir B61 sendiri adalah bom gravitasi termonuklir utama di United State Enduring Stockpile setelah berakhirnya Perang Dingin. Bom ini adalah senjata nuklir strategis dan taktis yang menampilkan desain ledakan radiasi dua tahap.

Pelaksanaan uji coba dipimpin oleh 72nd Test and Evaluation Squadron (TES) bekerja sama dengan 509th Bomb Wing (BW), Air Force Global Strike Command (AFGSC), Air Force Nuclear Weapons Center (AFNWC), Boeing, dan Sandia National Labs.

Dikenal sebagai RATS (Radar Aided Targeting System), taktik nuklir baru ini hanya dapat diuji pada pesawat pembom B-2A.

Kemampuan ini meningkatkan presisi panduan senjata dengan terbatasnya ketersediaan sistem penentuan posisi global (GPS).

“Kami menerbangkan beberapa serangan mendadak untuk menguji kemampuan RATS selama sembilan bulan terakhir dan mengumpulkan titik uji pada kinerjanya,” ungkap Kapten David Durhan dari TES ke-72 yang menerbangkan pesawat.

Menurutnya, pengujian ini merupakan rilis pertama dari unit produksi B61-12 JTA. Tim juga melakukan uji terbang untuk RATS Application Tool yang dirancang oleh TES 72d.

Alat ini membantu pilot pesawat dengan memberikan indikator awal fungsi RATS sambil memvalidasi lebih lanjut bahwa sistem beroperasi dengan benar sebelum senjata dilepaskan.

“Karena keberhasilan produk ini, kami telah menerima permintaan untuk membangun alat untuk kemampuan penerbangan lainnya dari Skadron Senjata ke-509 dan ke-325,” ucap Master sergeant Matthew Gibson dari TES ke-72.

Rilis B61-12 JTA selanjutnya akan dilakukan selama tes penerbangan Weapon System Evaluation Programme tahunan, di bawah pengawasan Departemen Pertahanan AS (DoD) dan Departemen Energi/Administrasi Keamanan Nuklir Nasional.

Pada tahun 2020, bom nuklir B61 sedang menjalani modifikasi ke-12. Menurut Federasi Ilmuwan Amerika pada 2012, sekitar 400 B61-12 akan menelan biaya 28 juta dolar per unit.

Upgrade Mod 12 (B61-12) sedang diupayakan sebagai senjata nuklir taktis/strategis untuk melindungi kepentingan NATO dan sekutu Asia dikarenakan senjata ini dapat digunakan dari pesawat tempur F-35 Lightning II JSF dan pembom B-21 Raider yang dioperasikan USAF.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply