MYLESAT.COM – Dari ribuan pelamar sejak dibukanya pendaftaran calon Taruna-Taruni Akademi Angkatan Udara (AAU) beberapa waktu lalu, hanya 307 orang yang lolos hingga mengikuti Pantukhir (Panitia Penentu Akhir) pada hari ini, Senin (25/7/2022). Jumlah inipun akan mengerucut sesuai kuota dari Mabes TNI.

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memberikan arahan singkat di hadapan peserta sebelum memimpin sidang Pantukhir Terpusat calon Taruna-Taruni AAU tahun 2022. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Sejak pagi, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memimpin sidang Pantukhir Seleksi Terpusat TNI AU calon Taruna/Taruni AAU di Balai Prawiratama Setukpa (Sekolah Pembentukan Perwira), Karatosuro, Jawa Tengah.
Sebelum memimpin sidang Pantukhir, KSAU terlebih dahulu menemui para calon taruna (Catar) yang sudah berbaris di depan Balai Prawiratama. Sebelum memberikan arahan singkat, para Catar membuat yel-yel yang membuat KSAU kagum.
“Pagi ini akan dimulai Pantukhir yang akan saya pimpin sendiri. Saya mengucapkan selamat datang di Setukpa Lanud Adi Sumarmo,” kata KSAU Marsekal Fadjar.
Seleksi Pantukhir akan menentukan jumlah akhir Catar yang berhak mengikuti Pantukhir Integratif di Akmil, Magelang yang rencananya akan dilaksanakan pada 31 Juli 2022. Untuk itu, KSAU menegaskan kepada seluruh Catar bahwa tidak semua peserta akan bisa melanjutkan tahap seleksi hingga ke Magelang.

Sesuai kuota, AAU akan menerima 10 taruni untuk tahun ajaran 2022. KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memeriksa salah seorang calon dalam sidang Pantukhir. Foto: beny adrian/ mylesat.com
“Karena keterbatasan tempat, tidak semua kalian akan diterima. Untuk itu saya mohon maaf. Namun ketahuilah bahwa kalian semua rata-rata sudah baik,” ungkap KSAU.
Selanjutnya KSAU mengatakan bahwa Pantukhir dilaksanakan adalah untuk memilih Catar sesuai kuota yang idberikan.
“Kepada yang terpilih saya mengucapkan selamat, dan bersiap melaksanakan pendidikan di Magelang. Apabila kalian tidak diterima, saya minta kalian untuk ikhlas. Masih ada kesempatan untuk mencoba kembali dan memperbaiki yang kurang-kurang,” ulas KSAU.

Para Catar ini adalah peserta yang lolos dari 5.568 orang pendaftaran dari seluruh tanah air pada Pantukhir AAU 2022. Foto: beny adrian/ mylesat.com
“Tetap semangat, ya, kalian adalah generasi yang penuh harapan dan itu terlihat dari wajah-wajah kalian yang luar biasa,” kata KSAU memberikan semangat.
KSAU menuturkan bahwa dalam sidang Pantukhir daerah pada 22 Juni 2022, TNI AU telah memutuskan untuk memberangkatan 280 calon Taruna dan 27 calon Taruni untuk mengikuti seleksi tingkat pusat.
Pantukhir telah selesai dilaksanakan dalam beberapa minggu terakhir.
“Maka pada hari ini melalui sidang Pantukhir, kita akan menentukan 140 calon Taruna dan 10 calon Taruni terbaik yang akan mengikuti Pantukhir Integratif dan selanjutnya pendidikan di Magelang,” ungkap Marsekal Fadjar.

Salah seorang Catar menunjukkan kemampuan bela diri saat diperiksa KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Kepada seluruh panitia seleksi penerimaan calon Taruna-Taruni AAU 2022, KSAU mengingatkan kembali bahwa proses penerimaan prajurit yang dilaksanakan saat ini adalah langkah paling awal dalam menyiapkan SDM TNI AU.
Untuk itu, kata KSAU, kita tidak boleh salah langkah, karena ke depan memperbaikinya akan jauh lebih sulit.
“Jadi mari kita laksanakan dengan komitmen secara transparan dan tanpa intervensi sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM TNI AU di masa depan,” ucap KSAU.
Dari catatan panitia, total pelamar mencapai 5.568 orang dengan rincian Taruna 3.926 dan Taruni 1.642. Setelah menjalani masa seleksi bertahap dari daerah, tersaring 307 orang dengan rincian Taruna 280 orang dan Taruni 27 orang.
Mengikuti kuota dari Mabes TNI untuk tahun pendidikan 2022, AAU akan menerima 150 orang dengan rincian Taruna 140 orang dan Taruni 10 orang.

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengetuk palu tanda selesainya sidang Pantukhir Terpusat calon Taruna-Taruni AAU tahun 2022. Foto: beny adrian/ mylesat.com
Materi seleksi tingkat pusat terdiri dari Administrasi, Screening oleh POM, Litpers, Kesehatan, Psikologi, Kesamaptaan Jasmani, serta AKA dan TPA.
Dalam seleksi Pantukhir Terpusat TNI AU tahun ini, mulai diterapkan penggunaan barcode. Sehingga setiap calon tidak mengetahui nomornya yang tersimpan di dalam barcode, untuk menjaga netralitas. Seleksi juga memanfaatkan teknologi melalui CAT (Computer Assisted Test).