Gelar Halal bi Halal, Purnawirawan Angkatan Udara Luncurkan Buku “PPAU Perjalanan Melintasi Dekade”

0

MYLESAT.COM – Masih dalam suasana syawalan yang menandai perayaan Idul Fitri setelah Bulan Ramadan, hari ini, Rabu (23/04/2025), PPAU (Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Udara) Pusat menggelar halal bi halal di Gedung Griya Ardhya Garini. Jadi pembeda forum kali ini adalah, diluncurkannya buku “PPAU Perjalanan Melintasi Dekade Transformasi Menuju Kemandirian”.

Dalam sambutannya pada pembukaan, Ketua Umum PPAU Marsekal (Pur) Yuyu Sutisna mengungkapkan bahwa ide penyusunan buku ini berangkat dari suatu keinginan bersama untuk mendokumentasikan perjalanan PPAU sejak lahir hingga saat ini.

Seperti kita ketahui, PPAU didirikan pada 24 Agustus 1998 di Wisma Daria, Jl. Iskandarsyah, Jakarta Selatan. Hingga saat ini, PPAU tetap mengusung tagline “Kepeduliaan” yang telah diteguhkan oleh para senior pendiri.

Tokoh pendiri PPAU: Duduk depan kiri-kanan: Marsma (Purn) Agustinus Andoko, Marsekal (Pur) Ashadi Tjahjadi, Marsekal (Pur) Sri Mulyono Herlambang, Marsekal (Pur) Saleh Basarah, Marsda (Pur) Benyamin Parwoto. Berdiri belakang kiri-kanan: Marsma (Purn) Oerip Kadirun, Marsda (Pur) Wisnu Djajengminardo, Marsdya (Pur) Soedjatmiko, dan Marsda (Pur) Sobirin Misbach.

Saat pertama didirikan, PPAU dipelopori oleh para senior TNI AU yang terdiri dari Marsdya (Pur) Suharnoko Harbani, Marsekal (Pur) Saleh Basarah, Marsekal (Pur) Ashadi Tjahjadi, Marsekal (Pur) Sri Mulyono Herlambang, Marsda (Pur) Sobirin Misbach, Marsda (Pur) Wisnu Djajengminardo, Marsdya (Pur) Soedjatmiko, Marsma (Purn) Agustinus Andoko, Marsma (Purn) Oerip Kadirun, dan Marsda (Pur) Benyamin Parwoto.

Sejak didirikan pada 24 Agustus 1998, PPAU telah tumbuh dan berkembang sebagai rumah besar yang penuh kebersamaan bagi seluruh purnawirawan TNI AU. Dilandasi semangat kepedulian terhadap sesama, PPAU tidak hanya menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi, tetapi juga untuk mendukung kesejahteraan para purnawirawan dan keluarganya.

Pada saat didirikan, organisasi ini diberi nama Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Udara Angkatan Udara Republik Indonesia disingkat PP AURI. Jasa Sri Mulyono Herlambang sangat besar di awal pembentukan, karena memfasilitasi sekretariat PP AURI di Gedung Daria miliknya yang berada di Jl Iskandarsyah, Jakarta Selatan.

“Perjalanan panjang ini telah menghadirkan dampak yang luar biasa, mencerminkan semangat pengabdian yang tak pernah pudar meskipun telah meninggalkan masa dinas aktif,” tutur Yuyu Sutisna.

Di masa awal berdiri, PPAU dibentuk sebagai organisasi yang memperjuangkan hak-hak purnawirawan dan memberikan advokasi dengan dilandasi semangat ‘Kepeduliaan’ dalam membantu dengan tulus.

Foto bersama KSAU dari masa ke masa beserta istri. Dari kiri ke kanan: Marsekal (Pur) Fadjar Prasetyo, Marsekal (Pur) Ida Bagus Putu Dunia, Marsekal (Pur) Yuyu Sutisna, Marsekal (Pur) Djoko Suyanto, Marsekal (Pur) Herman Prayitno, Wakil KSAU Marsdya TNI Andyawan MP, dan Marsekal (Pur) Imam Sufaat. Foto: beny adrian/ mylesat.com.

Yuyu berharap buku ini tidak hanya menjadi karya tulis belaka, akan tetapi juga menjadi warisan yang penuh pesan untuk masa depan dan generasi selanjutnya. “Buku ini diharapkan mengingatkan kita akan nilai-nilai pengabdian dan patriotisme yang harus kita jaga dan selalu ingatkan,” jelasnya.

Selain mengulas sejarah berdirinya PPAU dalam suasana kebatinan bangsa pasca Reformasi 1998, juga dibeberkan fakta perjalanan PPAU pada periode berikutnya. Setiap Ketum PPAU telah memberikan warna dalam upaya membawa PPAU menjadi organisasi yang lebih mandiri.

Sejak didirikan 1998, jabatan Ketum PPAU telah digawangi oleh lima mantan KSAU. Terdiri dari Sri Muljono Herlambang (1998-2003), Hanafie Asnan (2003-2008), Herman Prayitno (2008-2013), Djoko Suyanto (2013-2023), dan Yuyu Sutisna (2023-2028).

Buku yang ditulis oleh Marsma (Pur) Akbar Linggaprana dan Kolonel (Pur) Titiek Purbaningsih ini disusun berdasarkan sejumlah literatur dan wawancara dengan pelaku sejarah TNI AU. Secara khusus wawancara dilakukan dengan Marsda (Pur) FX Soejitno dan Marsda (Pur) Sardjono dan beberapa mantan KSAU.

Selanjutnya dilakukan proses penyuntingan oleh Beny Adrian dibantu senior di PPAU yaitu Marsekal (Pur) Djoko Suyanto dan Marsda (Pur) Imam Wahyudi.

Semoga buku setebal 196 halaman ini akan menjadi literatur yang baik bagi siapa pun yang ingin memahami lebih dalam tentang perjalanan, semangat, dan dedikasi purnawirawan TNI AU yang tergabung dalam wadah PPAU.

Marsekal (Pur) Chappy Hakim saat memberikan sambutan: Foto: beny adrian/ mylesat.com

Lebih dari sekadar dokumentasi sejarah, buku ini adalah refleksi keteladanan, semangat juang, dan nilai-nilai luhur yang patut diwariskan kepada generasi penerus. Semoga buku ini tidak hanya dibaca, tetapi juga direnungkan, dipelajari, dan menginspirasi siapa pun yang membukanya.

Halal bi halal PPAU kali ini dihadiri oleh sejumlah KSAU dari masa ke masa. Terlihat hadir Marsekal (Pur) Chappy Hakim, Marsekal (Pur) Djoko Suyanto, Marsekal (Pur) Herman Prayitno, Marsekal (Pur) Imam Sufaat, Marsekal (Pur) Ida Bagus Putu Dunia, Marsekal (Pur) Yuyu Sutisna, dan Marsekal (Pur) Fadjar Prasetyo.

Selain itu 300 lebih tamu dan undangan dari para purnawirawan TNI AU memenuhi Gedung Griya Ardhya Garini. Di antaranya terlihat Wakil KSAU Marsdya TNI Andyawan Martono, Wakil Menhan Marsdya (Pur) Donny Ermawan, Marsdya (Pur) Eris Heryanto, Marsdya (Pur) Imron Baidirus, dan Marsdya (Pur) M. Syaugi.

Karena tidak lama lagi akan melaksanakan tugas baru sebagai Dubes RI di Maroko, dalam sambutannya Marsekal (Pur) Yuyu Sutisna tidak lupa memanfaatkan kesempatan ini untuk berpamitan kepada seluruh keluarga besar PPAU.

Yuyu menyampaikan harapannya kepada Ketum baru yang akan dipilih dalam Kongres Luar Biasa, semoga PPAU akan lebih maju lagi dan menjadi rumah bersama seutuhnya bagi seluruh purnawirawan TNI AU.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply