MYLESAT.COM – Tim SAR Gabungan ahirnya berhasil menemukan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan kemudian mengevakuasi mengunakan helikopter NAS-332 Super Puma H-3211 TNI AU dari lokasi kecelakaan pada Selasa, 21 Februari 2023. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memberikan apresiasinya kepada Tim SAR.
Minggu, 19 Februari, Komandan Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat) Marsda TNI Taspin Hasan menerima laporan kesiapan personel Yonko (Batalyon Komando) 462 Kopasgat untuk melaksanakan operasi SAR. Sebelumnya diberitakan bahwa helikopter Bell-412 Polri yang membawa Kapolda Jambi, jatuh di Bukit Tamiai, Muara Emat, Kabupaten Kerinci, Jambi.
Untuk itu, Panglima TNI memerintahkan tim SAR segera membantu memberikan pertolongan. Pilihan jatuh kepada Batalyon Komando 462 “Pulanggeni” Kopasgat yang berpangkalan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Lokasi pasukan Kopasgat terdekat dari Jambi.

Komandan Yonko 462 Letkol Pas Muhammad Junaidi membantu Ketua IDI Jambi dr. Deden untuk membuat posisi Kapolda nyaman selama penerbangan kembali ke Jambi. Foto: Kopasgat
Di hari itu juga, perintah persiapan ditindaklanjuti oleh Mabesau melalui Koopsudnas untuk menyiagakan satu helikopter.
Berdasarkan perintah tersebut, Dankopasgat Marsda Taspin memberikan petunjuk untuk segera menyiapkan dan memberangkatkan tim SARPur terbaik Yonko 462 sesuai permintaan. Tidak tanggung-tanggung, Tim SAR ini dipimpin langsung oleh Komandan Yonko 462 Letkol Pas Muhammad Junaidi, S.H.
Sesuai perintah Dankopasgat, Junaidi memilih anggotanya yang terdiri dari Sertu Evis Lukman E, Sertu Al Azhar, Kopda Firmanullah, Kopda Ahmad Novrizal, Praka Demil Din Metra, dan Pratu Yonsan Derek Suidale. “Mereka prajurit Komando Kopasgat yang sudah terlatih dengan baik, spesialisasi mereka adalah SAR Tempur,” ungkap Taspin.
Tim beranggotakan tujuh personel Kopasgat inilah yang diberangkatkan ke lokasi menggunakan helikopter Super Puma. Seabrek perlengkapan SAR turut mereka bawa dari basis. Setidaknya 28 item perlengkapan mereka bawa, yang di antaranya ada yang berjumlah lebih dari satu.
Katakanlah Webbing atau Carabiner Screw. Meski operasi SAR, Tim tetap membawa dua pucuk pistol SiG Sauer sesuai prosedur sebagai militer.
Kepada Tim SAR Yonko 462, Marsda Taspi mengatakan untuk melaksanakan tugas dengan baik seperti yang pernah dilatihkan. “Laksanakan tugas sesuai tahapan yang benar agar lancar, aman dan sukses, selamat bertugas salam bangga untuk prajurit,” kata Taspin melalui pesan singkatnya kepada Tim.
Senin, 20 Februari, pasukan sudah siap diberangkatkan dan melaksanakan apel kesiapan di shelter Charlie. Semua memeriksa kesiapan dan perlengkapan masing-masing. Baik kru heli maupun Kopasgat. Tepat pukul 09.30 WIB, helikopter lepas landas dari Lanud Roesmin Nurjadin dan mendarat di Jambi pukul 11.20.
Sepuluh menit kemudian, Tim SAR Kopasgat sudah bersama tim lainnya untuk mengikuti briefing evakuasi di Posko Bandara Jambi bersama Forkopimda. Semua informasi mengalir dan segala kemungkinan dibicarakan, terutama rintangan cuaca buruk di lokasi kejadian.
Setelah koordinasi ketat, NAS-332 Super Puma H-3211 lepas landas pada pukul 14.45 menuju PLTA Kerinci dengan waktu tempuh 50 menit penerbangan. Di perjalanan, Tim sempat melakukan observasi tempat kejadian di Bukit Tamiai.

Tim SAR TNI AU melaksanakan doa bersama sebelum berangkat ke lokasi kejadian jatuhnya helikopter Bell-412 Polri di Jambi. Foto: Dispenau
Benar saja, cuaca buruk menghambat proses evakuasi secepat mungkin. Setelah menurunkan Tim SAR Kopasgat yang memilih bermalam di PLTA Kerinci, helikopter memutuskan kembali ke Jambi karena alasan cuaca.
Esok pagi, cuaca belum sepenuhnya bersahabat. Sejak pukul 06.00, Tim SAR sudah bersiap di helipad. Sambil menunggu kedatangan helikopter, mereka kemabli memeriksa perlengkapan SAR. Check and recheck. Tak lama kemudian, heli mendekati lokasi PLTA. Namun karena cuaca berubah dan hujan turun, Super Puma mendarat di lapangan bola Merangin untuk alasan keselamatan.
Barulah sekitar pukul 11.00, Super Puma bisa tiba di PLTA Kerinci untuk menjemput Tim SAR Kopasgat. Namun misi masih belum bisa dilaksanakan, karena hujan kembali turun. Perkembangan cuaca terus diberikan oleh tim meteorologi. Kebetulan sekali musim penghujan, sehingga menjadi kendala bagi Tim.
Sekitar pukul 14.30 pilot memutuskan engine start dan persiapan lepas landas. Namun alam belum memberikan respon positif sehingga akhirnya lepas landas kembali dibatalkan.
Sebelum matahari tenggelam, langit mulai cerah. Tepatnya pukul 15.30, Super Puma terbang menuju Bukit Tamiai yang berjarak hanya delapan kilometer dari PLTA. Dengan menggunakan GPS, heli terbang lurus untuk mencapai lokasi dalam penerbangan 10 menit itu.
Persis di atas lokasi kejadian, helikopter melakukan hover (mengapung). Letkol Pas Muhammad Junaidi memilih Kopda Ahmad Novrizal untuk melaksanakan tugas kemanusiaan ini. Kopda Ahmad yang akan turun membawa tandu (drag bar) untuk membawa Kapolda Jambi naik ke helikopter.
Proses turun dari helikopter menggunakan teknik hoist ini cukup berisiko di tengah angin yang bertiup kencang. Baik angin dari luar maupun akibat terpaan baling-baling helikopter. Namun misi ini harus dilaksanakan, sesuai prosesdur latihan yang telah dilakukan di satuan.
Setelah Kapolda Jambi dimasukkan ke dalam drag bag, dimulailah proses penarikan ke atas. Namun apa yang terjadi. Tandu yang dipegang Kopda Ahmad itu berputar-putar 360 derajat dengan cukup kencang. Baik Ahmad maupun tandu yang di dalamnya ada Kapolda Jambi, berputar berkali-kali sebelum benar-benar berhenti setelah mendekati pintu helikopter untuk kemudian dinaikkan. Kondisi seperti ini menuntut kesiapan personel yang melaksanakan operasi SAR.
Di video yang diunggah media dan netizen, terlihat Kopda Ahmad tidak sedikitpun memperlihatkan ekspresi tegang apalagi cemas. Dia betul-betul profesional sebagai anggota SARPur.
Setelah tiba di dalam kabih helikopter, terdengar Ahmad sedikit berteriak dengan mengucapkan, wuh…. wuh…. Sepertinya ini adalah bentuk ungkapan keberhasilan misi dan caranya melepaskan ketegangan di dirinya. Letkol Junaidi mengulurkan tangannya untuk memberikan selamat kepada anak buahnya yang hebat ini.
“Proses hoist (pengangkatan) ini memakan waktu total 18 menit sejak turun sampai menarik kembali ke heli,” ungkap Taspin. Tepat pukul 17.25, helikopter mendarat di Bandara Jambi.
Dijelaskan Taspin, berputarnya tandu disebabkan oleh posisi korban (Kapolda Jambi) yang tidak tepat. Karena cedera, tim memutuskan untuk merebahkannya di drag bar dalam posis tidak balance. Kapolda Jambi mengalami patah tangan kanan dan punggung sehingga diposisikan agak miring.
“Akan tetapi sudah diantisipasi dengan double safety perlengkapan yang kita gunakan, meskipun twist tapi tetap aman,” kata Taspin.
Keberhasilan Tim SAR ini diapresiasi Dankopasgat Marsda TNI Taspin Hasan. Ia menyadari bahwa setiap misi selalu disertai risiko materiil maupun nyawa anggota. Namun semua itu bisa diminimalisir dengan adanya pembinaan yang baik dan berkesinambungan di satuan-satuan Yonko Kopasgat.

Tim SAR TNI AU melaksanakan briefing sebelum berangkat dari Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru ke Jambi. Foto: Dispenau
Begitu juga awak helikopter Super Puma, sudah sangat terlatih dalam melaksanakan misi SAR. Sehingga semua potensi insiden bisa ditekan dengan adanya pengalaman dan pelatihan yang maksimal di satuan.
“Apapun yang terjadi, kamu dan anggotamu yang militan bisa mengatasinya, karena dipimpin Danyonko yang hebat, saya bangga kepada kalian, salam hormat buat kalian Tim SARpur Yonko 462 Kopasgat,” tutur Taspin kepada Tim melalui pesan singkat.
Sebelum menutup obrolannya dengan Letkol Junaidi, Taspin sempat menanyakan nama anggota yang memegang hoist dan berputar-putar di udara.
“Kopda Ahmad Novrizal, Komandan,” balas Letkol Junaidi.
Tugas tim SARPur sejatinya tidaklah ringan. Di medan pertempuran, mereka harus masuk ke daerah musuh untuk menyelamatkan prajurit kawan yang tertinggal atau terjatuh. Mereka harus melakukan sebuah misi berani berisiko tinggi di saat pasukan lain sudah keluar dari daerah pertempuran. Sering terjadi adalah menyelamatkan pilot pesawat tempur yang jatuh di daerah musuh.
Karena itulah, setiap personel di USAF Pararescue memegang teguh motto yang didengungkan yaitu These Things We Do, That Others May Live.