Sebanyak 32 prajurit TNI yang tergabung dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI 2018, melaksanakan penerjunan malam Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL). Tim kecil ini dipimpin Kapten Pas Irvan selaku Komandan Tim (Dantim).
Pasukan melompat dari pesawat TNI AU di atas perairan Tanjung Tuwau dan Teluk Lemiang, dan berhasil mendarat dengan sempurna di wilayah musuh di Selaru, Selasa malam (8/5/2018).
Pada saat hampir bersamaan, penerjunan yang sama juga dilakukan di Timika dan Morotai.
Pasukan KDOL terdiri dari Tim Pandu Udara Pasukan Linud dan Tim Pengendali Tempur Paskhas.
Tim yang terjun diketiga tempat berkekuatan 117 personel, dengan penyebaran 26 orang di Timika dipimpin Kapten Pas Trubus, di wilayah Morotai 39 orang dipimpin Kapten Pas Basir dan di wilayah Selaru 32 orang dipimpin Kapten Pas Irvan.
Tim yang ditejrunkan di Morotai terdiri dari Tim Pengendali Pangkalan dari Wing 1 Paskhas dan Tim Keamanan dari Brigif 18 Divisi Kostrad.
Tim KDOL melaksanakan penerjunan dari ketinggian 6.000 kaki. Mereka terdiri dari 13 personel Tim Pengendali Tempur (Dalpur) dipimpin Kapten Pas Basir Sudibyo dari  Wing 1 Paskhas, Jakarta. Tim bertugas mengendalikan penerjunan Linud.
Lalu 13 personel Tim Dalpur kedua bertugas mengendalikan penerjunan Operasi Perebutan, Pengendalian Pangkalan Udara (OP3U) dipimpin Lettu Pas Ramadatul dari Wing 1 Paskhas.
Sementara tim ketiga terdiri dari 13 personel Tim Keamanan (Timkam), dipimpin Sertu Ronaldo dari Brigif 18 Divisi 2 Malang.
Penerjunan dilaksanakan sebagai kegiatan pendahuluan dari operasi pasukan besar yang tergabung dalam PPRC TNI yang sedang melaksanakan latihan di Selaru, Timika, dan Morotai.

Tim KDOL yang mendarat di Timika. Foto: Puspen TNI
Sehari sebelumnya, sebanyak 1.620 personel penyelenggara dan pendukung latihan PPRC TNI telah diberangkatkan menuju daerah latihan di Morotai-Maluku Utara, Timika-Papua Barat, dan Pulau Selaru-Maluku Tenggara Barat.
Pasukan diberangkatkan menggunakan tiga pesawat C-130Hercules melalui Lanud Juanda Surabaya dan Lanud Halim Perdanakusuma.
Tim penyelenggara dan pendukung yang berangkat terdiri dari Kodiklat TNI (Penyelenggara), unsur Satgas Darat (Satgasrad), Satgas Laut (Satgasla), Satgas Udara (Satgasud), Satgas Penerangan (Satgaspen), Tim Dukungan Kesehatan (Dukes), dan Tim Bakti Sosial.
Tim KDOL yang mendarat di Selaru, Morotai, dan Timika kemudian melaksanakan infiltrasi malam guna menghindari pendeteksian musuh.
Selanjutnya Tim KDOL melaksanakan tugas untuk menjamin kelancaran dan keamanan operasi pasukan besar yang akan dilaksanakan selanjutnya.
Usai mendarat di wilayah Desa Kandar, ke-32 prajurit TNI melanjutkan aksinya dengan rahasia, melakukan penyelaman di daerah sasaran masing-masing.
“Penerjunan malam hari sangat beresiko tinggi, sehingga dengan keberhasilan mereka melaksanakan kegiatan ini, menunjukkan mereka adalah prajurit yang sangat profesional dan berkualitas tinggi,†ungkap Kapten Pas Irvan.
Pada malam yang sama sebelum latihan, terlebih dahulu dilaksanakan acara adat di halaman Balai Desa Lingat, dilanjutkan doa serentak dipimpin tokoh agama setempat agar latihan PPRC TNI tahun 2018 diberi kelancaran.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Lingat Bapak Meky Baumase menyampaikan terima kasih termasuk seluruh masyarakat atas kehadiran TNI di Desa Lingat.
“TNI patut dihargai karena sudah mau datang jauh-jauh dari Jakarta ke Desa Lingat yang terisolir, mereka rela demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Teks: beny adrian