Guna menghadapi spektrum ancaman terkini dan membersihkan citra intelijen militernya, Korea Selatan membentuk komando intelijen militer baru.
Pembentukan komando intelijen militer ini diumumkan Kemenhan Korea pada 1 September 2018.
Komando intelijen militer ini dibentuk untuk menggantikan Komando Keamanan Pertahanan (DSC) yang sudah aktif selama 27 tahun.
DSC telah menerima tuduhan buruk berupa penyalahgunaan kewenangannya untuk melayani kepentingan para pemimpin politik.
Komando Dukungan Keamanan Pertahanan (DSSC) yang baru saja dibentuk ini memulai operasi sekitar sebulan setelah DSC dibubarkan.
Menyusul munculnya dokumen dilaporkan yang menampilkan rencana di bawah pemerintahan sebelumnya untuk memberlakukan darurat militer dan memobilisasi pasukan untuk memadamkan potensi protes terhadap mantan presiden Park Geun- hye pada 2017.
Komando baru, yang dipimpin Letnan Jenderal Nam Young-sin, bertugas mengumpulkan intelijen militer untuk menghadapi kegiatan yang berbahaya bagi keamanan nasional.
Letnan Jenderal Nam Young-sin sebelumnya adalah komandan pasukan khusus Korea.
Peresmian dilakukan dalam acara di Markas DSSC di Gwacheon, di selatan Seoul. Pengukuhan DSSC dipimpin oleh Menhan Song Young-moon.
DSSC diperkuat sekitar 2.900 personel, yang merupakan hasil pengurangan hingga 30 persen dari total anggota DSC yang mencapai 4.200 personel.
Teks: beny adrian