Undang Pemerhati, TNI AU Ingin Menata Muspusdirla Menuju World Class Museum

0

MYLESAT.COM – Museum adalah lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan.

Karena berfungsi sebagai tempat pelestarian dan sumber informasi, pengelola museum harus membuka diri kepada stakeholders yang lain demi kebaikan museum itu sendiri.

Upaya itulah yang dilakukan TNI AU melalui Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau), dengan mengundang sejumlah pemerhati museum untuk bersama-sama berbagi informasi dalam pengelolaan  (Muspusdirla).

Forum curah pendapat yang dikemas dalam wadah Focus Group Discussion (FGD) Revitalisasi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, digelar Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah di Muspusdirla, Yogyakarta, Kamis (8/12/2022).

Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah memberikan sambutan dalam Focus Group Discussion (FGD) Revitalisasi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Foto: Dispenau

FGD mengangkat tema Revitalisasi Muspusdirla Menuju Museum Yang Informatif dan Modern.

Forum ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Dr. Sektiadi (Praktisi Permuseuman UGM), R. Bg. Ananta Hari Noorsasetya, S.Sn, M.Ikom (Dosen Universitas Mercubuana Jakarta) dan Sinang Aribowo dari Komunitas Museum.

Dalam sambutannya, Kadispenau menyampaikan bahwa revitalisasi Muspusdirla merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo untuk menjadikan Muspusdirla semakin menarik, informatif dan modern.

Selain itu, melalui revitalisasi, diharapkan di masa yang akan datang Muspusdirla dapat menjadi World Class Museum karenan memiliki koleksi pesawat terlengkap dan terbanyak di Asia Tenggara.

“Melalui Focus Group Discussion, Dispenau ingin mendapatkan masukan dalam merevitalisasi Muspusdirla sehingga dapat menjadi world class museum,” ucap Kadispenau.

Terkait pengembangan Muspusdirla, Ananta Hari Noorsasetyo dalam paparannya yang berjudul Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yang Ciamik, mengungkapkan Muspusdirla memiliki nilai plus. Berupa rating tinggi di media sosial seperti FB, Google dan Instagram di samping bangunan yang terintegrasi dengan baik.

Plus value inilah yang perlu dimaksimalkan dalam merevitalisasi Muspusdirla,” terang Ananta

Senada dengan Ananta Hari Noosasetya, Dr. Sektiadi berpendapat penataan Muspusdirla yang modern perlu sentuhan digital untuk menarik pengunjung yang lebih banyak.

Ditekankannya pula pentingnya pengembangan tema pameran, visualisasi pameran, penambahan sarana aktivitas edukasi serta peningkatan kegiatan kehumasan. Hal ini dimaksudkan agar Muspusdirla menjadi Lokomotif Permuseuman di Yogyakarta.

Sementara Sinang Aribowo selaku pemerhati Museum menekankan pentingnya pendokumentasian lahan dan koleksi. Disarankannya tata koleksi harus dirangkai dalam sebuah cerita, yang menonjolkan sisi heroisme TNI Angkatan Udara.

Ditambahkannya untuk menjadi museum kelas dunia, Muspusdirla harus benar-benar siap dari semua sisi, termasuk kerapian dan kenyamanan museum.

FGD yang dipandu Duta Museum Yogyakarta, Joana Zettira, diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pemberian cinderamata dari Kadispenau kepada narasumber dan penanggap.

Turut hadir Ar. G. Budi Yulianto (Ketua Umum IAI), Anas Syahrul A (CEO Rajawali Indonesia Communication), Agus (Ketua JFC), Alex Sidharta (Pemerhati Museum), dan para Ketua Forum Komunikasi Museum baik Kota/Kabupaten dan Ketua Umum Barahmus Provinsi DIY.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply