Beli 150 Drone WanderB, Israel Pastikan Bangun Fasilitas Produksi di Maroko

0

MYLESAT.COM – Maroko dilaporkan semakin meningkatkan fokusnya untuk memperkuat kemampuan pertahanannya dengan indikasi perluasan armada pesawat tanpa awak (UAV) melalui akuisisi sistem Israel.

Menyusul pembelian 150 UAV WanderB dan ThunderB dari BlueBird pada September 2022, negara Afrika Utara itu tengah mengincar sistem tak berawak Israel lainnya.

Situs Zona Militar menjelaskan hubungan keamanan yang berkembang antara Maroko dan Israel, mengungkapkan rencana BlueBird, sebuah perusahaan Israel, untuk memulai produksi UAV lokal. Ronen Nadir, CEO BlueBird, mengonfirmasi perkembangan ini dengan menekankan pendirian fasilitas produksi yang akan segera beroperasi.

Langkah ini mengikuti kesepakatan sebelumnya antara Israel dan Maroko, termasuk kesepakatan senilai 500 juta dolar AS yang diteken Februari 2023 untuk pasokan sistem rudal Barak MX dari Israel Aerospace Industries.

Sebelum perjanjian ini, Maroko telah menunjukkan ketertarikannya pada teknologi pertahanan Israel dengan mengakuisisi sistem anti-drone SkyLock Dome pada 2022. Akuisisi prospektif UAV Israel tambahan menggarisbawahi komitmen Maroko untuk meningkatkan pengawasan udara dan kemampuan tempur.

Menariknya adalah sistem amunisi pengintai Spy X BlueBird, yang menawarkan fungsionalitas dan keserbagunaan canggih dalam skenario perang modern. Kolaborasi antara Maroko dan Israel dalam bidang sistem tak berawak menandakan tonggak penting dalam hubungan bilateral kedua negara, menggarisbawahi semakin pentingnya UAV dalam operasi militer kontemporer.

WanderB menonjol karena kemampuannya untuk beroperasi di mana saja tanpa landasan pacu dan dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal (VTOL). Kemampuan VTOL diperoleh dengan penggunaan empat rotor (multi rotor) yang dipasang di setiap ujung dari dua tail boom pada ekor model gawang. Satu rotor terpasang di bagian belakang fuselage untuk maju.

Drone ini memiliki tingkat kebisingan rendah karena menggunakan motor listrik. Untuk kesinambungannya di daerah misi, disediakan tiga tautan (links) komunikasi terintegrasi bahkan di lingkungan COMJAM (Communication Jamming).

Soal kemampuan, drone ini dapat beroperasi 2,5 jam pada jarak hingga 50 kilometer (communication range) dengan berat lepas landas maksimum 15 kilogram.

Drone ini memiliki lebar sayap tiga meter dan mampu mencapai ketinggian hingga 1.000 meter dan beroperasi bahkan dalam angin berkecepatan 32 hingga 65 knot.

Sementara ThunderB adalah drone lebih lengkap, dengan otonomi lebih dari 12 jam, jangkauan hingga 150 kilometer dan antena pelacak. Drone ini memiliki berat lepas landas maksimum 35 kilogram dan dapat beroperasi dalam kondisi cuaca buruk.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply