Jet Tempur F-16C Singapura Jatuh, Menhan Ng Tidak Tutupi Kekecewaannya

0

MYLESAT.COM – Angkatan Udara Singapura (RSAF) telah menghentikan untuk sementara waktu operasional penerbangan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, sebagai tindakan pencegahan keselamatan menyusul insiden kecelakaan, Rabu (08/05/2024).

Kementerian Pertahanan Singapura (Mindef), dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa latihan terbang F-16 ditangguhkan hingga hasil investigasi menunjukkan bahwa pelatihan dapat dilanjutkan.

“Investigasi terperinci sedang berlangsung dan informasi terbaru akan diberikan,” kata Mindef.

Hari Rabu kemarin dilaporkan, sebuah jet tempur F-16 RSAF jatuh di Pangkalan Udara Tengah setelah mengalami masalah saat lepas landas pada pukul 12.35 siang.

Pilot yang menerbangkan pesawat dinyatakan tidak mengalami cedera parah setelah menjalani pemeriksaan medis lengkap.

“Pilot dalam keadaan sadar dan stabil. Pilot tersebut berpengalaman dengan lebih dari 2.000 jam terbang di pesawat F-16,” kata Mindef.

“Menurut pilot, dia mengalami masalah kontrol penerbangan saat lepas landas dari landasan pacu di Pangkalan Udara Tengah untuk penerbangan latihan rutin,” tambah Kementerian.

Dalam pernyataan sebelumnya, Mindef mengatakan bahwa pilot merespon sesuai prosedur darurat dan berhasil keluar (ejected) dari pesawat setelah insiden.

RSAF sedang menanggapi situasi ini dan investigasi rinci sedang berlangsung. Sementara Mindef dan RSAF akan memberikan informasi terbaru mengenai insiden segera setelah tersedia.

Diketahui bahwa jet yang jatuh itu adalah pesawat F-16C Fighting Falcon dengan satu kursi. Ini adalah kecelakaan keempat yang menimpa F-16 RSAF sejak pesawat ini mulai beroperasi pada akhir 1980-an.

Kecelakaan terakhir terjadi pada 19 Mei 2004 ketika sebuah F-16C RSAF jatuh di Arizona, Amerika Serikat. Pilotnya Letnan Brandon Loo Kwang Han yang berusia 25 tahun, tewas dalam kecelakaan tersebut.

Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan bahwa pilot yang jatuh di Pangkalan Udara Tengah berhasil diselamatkan oleh “kewaspadaan dan kepatuhannya pada prosedur keselamatan” (alertness and compliance to safety procedures).

Ng menulis di akun Facebook-nya bahwa terakhir kali Singapura mengalami kecelakaan jet tempur adalah 20 tahun lalu, dan menyebutnya sebagai “catatan yang kredibel”. Namun Ng mengatakan tetap “kecewa” atas insiden tersebut. “Ini adalah catatan yang kredibel tetapi jelas kecewa atas insiden ini,” tulisnya.

“Tujuan RSAF harus tetap nol kecelakaan,” katanya menambahkan.

 

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply