MYLESAT.COM – Setelah setahun sejak kedatangannya di tanah air pada 10 Juni 2023, pesawat Boeing B737-800NG (Next Generation) A-7309 yang dibeli Kementerian Pertahanan untuk dioperasikan TNI AU, tiba di rumahnya di Skadron Udara 17, Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat (19/06/2024). Pesawat mendarat pada pukul 14.00 WIB.
Kedatangan pesawat Boeing B737-800NG disambut Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsma TNI Destianto N. Utomo, Komandan Wing Udara I Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Beny Aprianto, Komandan Skadron Udara 17 Letkol Pnb Erick Budi Setiawan dan para perwira lainnya.
Pesawat yang diberi registrasi A-7309 ini tiba di Surabaya pada 10 Juni 2023. Menurut informasi yang mylesat.com peroleh saat itu, B737-800NG yang masih menggunakan registrasi N658AD memulai ferry flight dari Johannesburg, Afrika Selatan ke Indonesia pada 7 Juni 2023. Selama penerbangannya, pesawat menggunakan callsign Astro58.
Baca Juga:
Setelah melalui penerbangan panjang dari Afrika Selatan dan transit di Bandara Kualanamu di Medan untuk refuel, A-7309 langsung menuju Bandara Juanda di Surabaya. Setelah itu diarahkan menuju hanggar Merpati Maintenance Facility (MMF) di Surabaya untuk dilakukan inspeksi kedatangan.
Sesuai program pengadaan dua pesawat B737-800NG, A-7309 kemudian menjalani tahap penataan, upgrade sistem, dan pemasangan interior pesawat. Pesawat kedua yang saat ini sedang menjalani tahap penyelesaian di MMF, diberi registrasi A-7310.
Khusus warna, pesawat ini dilabur corak (livery) warna abu-abu dengan garis tipis merah putih di bagian tengah badan pesawat. Corak ini sudah diaplikasikan TNI AU pada pesawat Dassault Falcon 7X dan 8X milik Skadron Udara 17.
Pengadaan dua pesawat B737-800NG ini adalah untuk mendukung penerbangan TNI AU dalam menjalankan tugas pokoknya. “Untuk mendukung angkutan penerbangan seperti halnya pesawat B737-400/500 yang sudah dioperasikan selama ini,” kata KSAU (saat itu) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Dengan kapasitas angkutnya yang besar serta jarak tempuh yang lebih jauh, A-7309 akan lebih efektif dalam memberikan dukungan angkutan udara. Seperti kita ketahui, berkali-kali TNI mengirimkan pesawat untuk melakukan evakuasi masyarakat sipil (civic mission) dari suatu lokasi ke tempat lain, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Begitu juga dalam hal mengirim bantuan kemanusiaan. Pengangkutan dilakukan menggunakan pesawat B737-400/500 dan C-130 Hercules.
Beberapa waktu yang lalu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan rencananya untuk mengevakuasi 1.000 warga Palestina yang terluka akibat perang dengan Israel untuk dirawat di rumah sakit Indonesia. Rencana ini diungkap Prabowo saat tampil sebagai pembicara dalam Special Address pada forum IISS Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura (1/6/2024).
Jika rencana ini terealisasi, dibutuhkan kesiapan tinggi dari armada pesawat angkut TNI AU untuk membawa warga Palestina yang terluka dari negara yang ditunjuk atau bersedia menyelenggarakannya. Dari penelusuran di lapangan diketahui bahwa TNI AU menyiapkan pesawat C-130J-30 Super Hercules dan (mungkin) B737-800 untuk mendukung misi ini.
Pesawat Boeing B737-800NG (Next Generation) A-7309 yang dibeli Kementerian Pertahanan ini diterbangkan dari Afrika Selatan ke Surabaya oleh pilot dari Astro Jet, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman pesawat dan berkantor pusat di Amerika Serikat. Mereka adalah Capt Gema Merdeka Goeyardi dan Capt. Deddy Nugroho beserta tiga kru lainnya.
Perusahaan ini juga yang mendapat order menerbangkan pesawat pesanan Lion Air ke Indonesia. Termasuk menerbangkan pesawat Boeing 737-800NG VP-BQY (P-7301) milik Polri dari Republik Ceko ke Indonesia.
Sebelum dibeli Pemerintah Indonesia, A-7309 diketahui awalnya dioperasikan Comair Limited, sebuah maskapai penerbangan berbasis di Afrika Selatan yang mengoperasikan layanan terjadwal pada rute domestik sebagai pemegang waralaba British Airways (anggota afiliasi dari aliansi maskapai penerbangan Oneworld). Pesawat ini diberi registrasi ZS-ZWF.
Comair menerima B737-800NG ZS-ZWF pada Oktober 2015. Namun pada Mei 2022, pesawat ini sudah terdaftar atas nama TVPX Trust Services yang berbasis di AS dengan registrasi N658AD. Dengan melihat riwayatnya ini maka bisa dihitung bahwa usia pesawat saat ini kurang dari 9 tahun.
B737-800 adalah varian paling banyak diproduksi Boeing dari keluarga Next Generation, pesawat jet berbadan sempit dengan dua mesin CFM56 produksi CFM International. Keluarga NG memiliki empat varian, yaitu -600, -700, -800, dan -900 dengan kapasitas tempat duduk antara 108 dan 215 penumpang. Pesaing utama 737NG adalah keluarga Airbus A320. Hampir 5.000 pesawat B737-800 sipil dikirimkan antara 1998 dan 2019.
Pembelian dua pesawat B737-800NG ini tentu tidak akan “merepotkan” Skadron Udara 17 karena selama ini sudah mengoperasikan pesawat kepresidenan dengan jenis yang sama. Dalam situasi tertentu, A-7309 dan A-7310 menjadi sangat ideal dijadikan sebagai pesawat pengganti.
Dari informasi yang mylesat.com kumpulkan, diketahui bahwa Skadron 17 sudah siap mengoperasikan A-7309, baik dari sisi teknisi maupun penerbang. Rencananya pada minggu ini akan dilaksanakan flight acceptance sebelum dinyatakan Full Operational Capability (FOC).
Welcome home big boy.