Ketika Amerika Serikat Kembali Kirim Benteng Terbang B-52 Stratofortress ke Indo Pasifik

0

MYLESAT.COM – Sudah rutin dilakukan, Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) kembali mengerahkan pesawat pembom berat jarak jauh B-52 Stratofortress ke kawasan Indo-Pasifik untuk misi BTF (Bomber Task Force) Angkatan Udara Pasifik pada 14 juli 2021.

Baca Juga: 

Misi BTF menunjukkan kredibilitas strategis dan fleksibilitas taktis pasukan AS di seluruh dunia.
Pengerahan ini mencakup sekelompok pesawat USAF dari 5th Bomb Wing (BW) B-52 Stratofortress, penerbang dan peralatan pendukung lainnya di Andersen Air Force Base, Guam.

Dalam sebuah pernyataan, USAF Air Force Global Strike Command mengatakan bahwa misi BTF menunjukkan komitmen AS kepada sekutu dan mitra di kawasan Indo-Pasifik sambil membuktikan kemampuan USAF Global Strike Command.

Misi-misi ini juga memberikan peluang untuk meningkatkan kesiapan tempur dengan memberikan pelatihan yang diperlukan guna menanggapi setiap potensi tantangan global.

Selain itu, misi BTF menunjukkan kredibilitas strategis dan fleksibilitas taktis pasukan AS di seluruh dunia.

Pengerahan terbaru pembom B-52 Stratofortress ini akan mendukung upaya pelatihan dengan sekutu dan mitra selama latihan Talisman Saber 2021, yaitu latihan bilateral dengan militer Australia (ADF) yang diadakan setiap dua tahun di Australia.

Latihan ini, yang dimulai pada 14 Juli dan berlangsung hingga 31 Juli, dirancang untuk meningkatkan interoperabilitas dengan sekutu dan mitra AS.

Latihan ini juga memperkuat kemampuan bersama untuk mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Prototipe pesawat pembom berat jarak jauh ini diluncurkan pada November 1951. XB-52 jadi kode resmi yang diberikan Boeing. Sementara untuk label belakang, Boeing mempertahankan tradisi, tetap memberi akhiran Fortress yang berarti benteng.

Sementara nama Strato tak lain bermakna jenis awan di ketinggian, yang menunjukkan kemampuan pesawat terbang tinggi.

Setelah beroperasi dan menunjukkan kemampuannya yang luar biasa, nama Stratofortress toh tidak populer di kalangan awaknya.

Mereka lebih suka menyapa pembom berbadan tambun ini dengan panggilan BUFF, singkatan dari Big Ugly Fat Fellow. Untuk mendukung performa termpurnya, B-52 menggunakan 8 mesin Pratt & Whitney TF33-P-3/103 turbofans dengan daya dorogn masing-masing 17.000 lbf (76 kN).

Kehadiran pembom satu ini selalu diiringi nada khawatir dari negara yang berseteru dengan AS dan sekutunya. Banyak kejadian dimana B-52 Stratofortress diintersep saat melewati wilayah udara yang berdekatan dengan Rusia atau China.

Hingga saat ini, B-52 Stratofortress belum tergantikan di antara arsenal udara USAF. Disebut-sebut pembom “gaek” ini akan digantikan oleh Northrop Grumman B-21 Raider.

Raider yang memiliki tampilan seperti pendahulunya B-2 Spirit ini memiliki kemampuan siluman (heavy-payload stealth intercontinental strategic bomber).

Jika semuanya berjalan lancar, B-21 Raider direncanakan bisa dioperasikan 2027. Kehadirannya akan melengkapi armada pembom yang dioperasikan Angkatan Udara AS yang terdiri dari Rockwell B-1 Lancer, Northrop Grumman B-2 Spirit, dan Boeing B-52 Stratofortress.

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply