Panglima TNI: Mei Besok Mulai Deploy Pasukan, Markas Terpadu TNI di Natuna Siap Digunakan Bertahap

0

Berada di beranda terdepan Indonesia di ujung paling utara, Kabupaten Natuna sangatlah strategis dalam kacamata pertahanan.

Karena posisinya paling utara di selat Karimata, wilayah sebelah utaranya berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, di selatan dengan Sumatera Selatan dan Jambi, di barat dengan Singapura dan Malaysia serta di timur dengan Malaysia Timur.

Bayangkan, sebuah kabupaten yang bersinggungan langsung dengan empat negara, tidak main-main kan?

Karena letak strategisnya itu pula, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beserta Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto, melakukan kunjungan kerja di wilayah Natuna, Senin (23/4/2018).

Sadar pentingnya publikasi untuk memberikan informasi aktual di Natuna, Panglima TNI turut membawa beberapa wartawan dari Jakarta. Dan yang terpenting, Marsekal Hadi juga mengajak Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang.

Sementara dari jajaran TNI, Panglima juga mengajak Pangkostrad Letjen TNI Agus Kriswanto, Danjen Kopassus Mayjen Eko Margiono, Dankormar Mayjen (Mar) Bambang Suswantono, Dankorpaskhas Marsda TNI Seto Purnomo, Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni serta para Asisten Panglima TNI dan Asisten Mabes Angkatan.

Menumpang pesawat Boeing B737-400 A-7305, pesawat berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 08.00 Wib. Hanya selang beberapa menit setelah pesawat C295 A-2908 membawa Presiden Joko Widodo ke Cilacap untuk meninjau Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga.

Foto bersama Panglima TNI dan Ibu Nanny bersama anggota DPR-RI. Terlihat di jendela pesawat F-16 yang mengawal penerbangan Panglima TNI. Foto: beny adrian/mylesat.com

Sekitar 45 menit sebelum mendarat di Lanud Raden Sadjad, Natuna, empat pesawat F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru mengawal pesawat yang membawa Panglima TNI.

Dari public address di kabin pesawat, terdengar suara Letkol Pnb Bambang Apriyanto menyampaikan salam kepada Panglima TNI. Ia sebutkan bahwa pesawat F-16 akan mengawal Panglima TNI dalam penerbangan menuju Natuna yang masih dikuasai FLIR (Flight Information Region) Singapura.

Keempat pesawat F-16 yang mengawal Panglima TNI diterbangkan oleh Letkol Bambang Apriyanto (TS-1625), Lettu Pnb Nehemia Anang Wijaya (TS-1627), Kapten Pnb Eri Nasrul Mahlidar (TS-1631), dan Mayor Pnb Andri Setiawan (TS-1633).

Keempat F-16 kemudian mendarat di Lanud Raden Sadjad setelah B737 Panglima TNI. Keempatnya terlihat dari kejauhan diparkir di portable shelter yang dibangun Kemhan dan berada di seberang Markas Lanud.

Lanud Raden Sadjad hanyalah persinggahan Panglima TNI sebelum melanjutkan kunjungan maratonnya menggunakan helikopter EC 725 Caracal dan Mi-17. Setidaknya enam spot “dilompati” Panglima TNI dalam kunjungannya bersama rombongan.

Selain untuk mengecek kesiapan prajurit TNI yang bertugas di Pulau Terdepan Sekatung, Marsekal Hadi juga mengecek sejumlah proyek pembangunan kekuatan TNI. Natuna memang sudah ditetapkan oleh Presiden Jokowi sebaga benteng pertahanan terdepan dan terpadu tiga matra dari angkatan darat, udara, dan laut.

Setelah mendarat di Pulau Sekatung dan bertemu prajurit, Hadi kembali  terbang ke Tanjung Datuk untuk melihat markas Baterai Artileri Medan dan Satuan Radar 212 Tanjung Datuk. Kemudian kembali terbang sekitar 20 menit dan mendarat untuk meninjau Batalyon Komposit TNI AD di Sepempang.

Lokasi berikutnya yang ditinjau Panglima TNI adalah fasilitas pelabuhan TNI AL dan beaching kapal pendarat di Selat Lampa.

Di lokasi ini, Panglima TNI meninjau pembangunan dermaga yang sudah 100 persen beroperasi. Sarana pelabuhan yang ada di antaranya mencakup kantor, pergudangan, mess, tiga genset, dermaga kapal atas air, dermaga beaching, dan ponton kapal selam.

Dari situ kembali mengudara dan kembali mendarat di Lanud Raden Sadjad. Sebelum kembali bertolak ke Jakarta, Panglima TNI tidak lupa meninjau rumah sakit integrasi TNI yang sudah selesai dibangun. Tidak jauh dari rumah sakit, juga terlihat hanggar terpadu dan mess terpadu TNI.

Dalam kunjungannya, Panglima TNI mendapat penjelasan pembangunan markas terpadu TNI di Natuna yang sudah mendekati finishing. Bahkan saat meninjau Baterai Artileri Medan, kepada Gubernur Riau Kepulauan Nurdin Basirun, Panglima TNI meminta dukungan lahan untuk latihan prajurit.

“Mereka di sini bukan untuk liburan, tapi bertugas untuk menjaga NKRI sehingga butuh medan latihan, semoga Pak Gubernur bisa bantu mencarikan medan untuk latihan penembakan,” ujar Marsekal Hadi.

Begitu juga saat meninjau Satuan Radar 212, Panglima kembali menyampaikan harapannya mendapatkan lahan untuk mendirikan tiga antena bagi radar pasif.

“Direncanakan Mei besok pasukan sudah mulai deploy, semoga lancar, mohon dukungan gubernur,” kata Panglima TNI.

 

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply