¹MYLESAT.COM – Lockheed Martin akan menuntaskan tanggung jawabnya dalam membuat dan mengirimkan lima pesawat C-130J-30 Super Hercules pesanan Pemerintah Indonesia untuk dioperasikan TNI AU. Pesawat terakhir A-1342 direncanakan akan mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma pada Kamis, 16 Mei 2024 pada pukul 14.18 WIB.
Baca Juga:
- Solidarity Path Operation, C-130J TNI AU Callsign Hercules 32 Sukses Terjunkan Bantuan Kemanusiaan di Gaza
- Penuh Khidmat, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo Terima Pesawat C-130J-30 Super Hercules A-1339 dari Lockheed Martin
Tentu kita masih ingat pendaratan pertama C-130J A-1339 di Lanud Halim Perdanakusuma pada Senin, 6 Maret 2023 pukul 13.08 WIB.
Pendaratan pertama Super Hercules di tanah air ini menjadi momen yang sangat membanggakan sekaligus haru, mengingat pengalaman TNI AU mengoperasikan Hercules sudah sangat lama.
Momen pendaratan pertama ini, oleh sebagian kalangan, menjadi sentimentil karena mengingatkan kepada pendaratan pertama C-130B Hercules di Bandara Kemayoran pada 18 Maret 1960. Indonesia tercatat sebagai negara kedua di luar Amerika Serikat (USAF) yang mengoperasikan Hercules.
Setelah setahun lebih dioperasikan TNI AU, C-130J langsung menunjukkan “otot kawatnya” sebagai pesawat transpor andalan. Beberapa waktu lalu, Super Hercules A-1340 dikirim ke Yordania untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia bagi warga Palestina di Jalur Gaza.
Sebelum mendapat misi operasi pertama ke luar negeri, armada C-130J Skadron Udara 31 TNI AU dinyatakan siap operasional ditandai dengan penerbangan pertama ke wilayah Papua pada awal Maret 2024.
Momen ini berbarengan dengan kunjungan kerja KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo ke wilayah Papua. Kesempatan itu digunakan Marsekal Fadjar untuk mengunjungi Lanud Wamena dan Lanud Merauke menggunakan Super Hercules, alih-alih pesawat B737-400 yang membawa rombongan dari Jakarta.
Ferry Flight A-1342
Ferry flight C-130J A-1342 direncanakan akan dimulai dari Dobbins Air Reserve Base di Marietta, Georgia, Amerika Serikat pada hari Jumat, 10 Mei 2024. Menurut informasi yang mylesat.com terima, A-1342 akan lepas landas dari Dobbins pada pukul 10 local time (21.00 WIB).
Penerbangan jarak jauh dari wilayah pantai timur Amerika Serikat hingga ke Jakarta ini akan menghabiskan flying time sekitar 34,25 jam. Pesawat akan diterbangkan oleh instruktur pilot dari Lockheed Martin bersama penerbang dari Skadron Udara 31.
Setelah menempuh penerbangan selama 6 jam 44 menit, pesawat akan mendarat di Monterey, California untuk bermalam. Letak Georgia jika dilihat di peta, hampir segaris dengan California sehingga menjadikan penerbangan leg pertama ini akan menyenangkan. Karena personel TNI AU yang on board di pesawat akan bisa menikmati pemandangan wilayah AS dari udara.
Esok paginya, di jam yang sama, A-1342 akan melanjutkan penerbangan feri ke Honolulu. Penerbangan akan berlangsung selama 7 jam 15 menit.
Rute California – Honolulu ini menjadi awal dimulainya critical path dalam en-route pesawat dari AS ke Indonesia. Karena sejak meninggalkan Bandara Monterey di California, pesawat akan terus berada di atas Samudera Pasifik sebelum mendarat di Honolulu.
Setelah menghabiskan waktu istirahat selama sehari penuh di Honolulu yang indah, pesawat akan melanjutkan penerbangan ke Atol Kwajelein pada 13 Mei 2024. Penerbangan ini berlangsung selama 7 jam 22 menit.
Sehari kemudian, rute yang ditempuh adalah dari Kwajelein ke Guam dengan waktu tempuh 4 jam 36 menit. Pesawat akan mendarat di Bandara Internasional Antonio B. Won Pat.
Guam akan menjadi pemberhentian terakhir C-130J A-1342 sebelum melanjutkan final leg ke tujuan akhir yaitu Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta. Penerbangan ke Jakarta akan menjadi waktu tempuh terlama yaitu 8 jam 18 menit.
Baca Juga:
- 6 Maret 2023 Akan Jadi Hari Bersejarah, C-130J-30 Hercules A-1339 Pertama TNI AU Dijadwalkan Tiba di Halim
- En Route to Jakarta, C-130J-30 Super Hercules A-1339 TNI AU Akan Singgahi 3 Kota di Samudera Pasifik
- Kedatangan C-130J-30 Super Hercules A-1339 Hanya Selisih 12 Hari dari Kedatangan Pertama Tahun 1960
Dalam ferry flight pesawat Super Hercules kelima dan terakhir dari kontrak yang diteken pada 2019 ini, TNI AU menugaskan tiga personel dari Skadron Udara 31.
Mereka adalah Letkol Pnb Alfonsus Fatma AD (Komandan Skadron Udara 31), Mayor Pnb Ulung Purwodanta (Kaopslat Wing Udara 1), dan Lettu Tek Diki Dwi Udariyanto (Patek Skadron Udara 31).
Kedua penerbang Skadron 31 ini akan bergantian menerbangkan pesawat bersama dua instructor pilot dari Lockheed Martin yaitu Toby Wong dan Dale Pattyn. Keduanya dibantu oleh Kevin Meadows (Load Master) dan Dave Files (System Specialist).
Toby Wong sendiri memiliki pengalaman 14 tahun di AFSOC (Air Force Special Operation Command) sebelum bergabung dengan Lockheed Martin. Sementara Dale Pattyn adalah penerbang senior yang telah bergabung di Lockheed Martin selama lebih dari 15 tahun.
Kedatangan C-130J-30 Super Hercules A-1342 akan kembali menggaungkan program modernisasi transport fleet TNI AU, yang diharapkan akan terus berkelanjutan. Banyak pihak berharap, batch pertama lima pesawat ini akan dilanjutkan dengan pengadaan Tipe J selanjutnya.
Mengingat masa pakai yang sudah cukup lama, sejumlah armada C-130B/H/HS Hercules TNI AU yang dioperasikan di Skadron Udara 32 dan 33 memang sudah saatnya harus diganti.
Bagi KSAU Marsekal TNI M. Tonny Harjono, kedatangan C-130J menjadi kesempatan baginya untuk menerima pesawat angkut terbaik di dunia ini dalam jabatannya sebagai KSAU.
Welcome home big boy.